About us

My photo
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jangan sampai Anda menyesal dikemudian hari disebabkan karena perencanaan rumah tinggal atau bangunan Anda yang kurang matang, belum lagi pada saat pekerjaan pembangunan rumah Anda di mulai, dikarenakan perencanaan yang kurang matang, banyak pekerjaan BONGKAR dan PASANG yang menyebabkan Cost pengeluaran semakin tinggi. Jika Anda ingin mempunyai rumah atau bangunan nyaman dengan pengaturan antar ruang dan pencahayaan yang terencana. Kami menyediakan Jasa rancang bangun interior dan eksterior, 3Dmodeling-rendering dan jasa pembuatan miniatur bangunan (maket)

Saturday, August 27, 2011

Syarat-syarat rumah sehat



1. Lantai
Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah dari semen atau ubin, kermik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.

2. Atap
Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah.

3. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan.

Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembaban (humidity) yang optimum.

Ada 2 macam ventilasi, yakni :

   Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.
   Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara terebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan disini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.

4. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusakkan mata.

Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:

   Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15-20 % dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca.
   Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.

5. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini berdampak kurang baik terhadap kesehaan penghuninya, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.

6. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
Penyediaan air bersih yang cukup,
Pembuangan tinja,
Pembuangan air limbah (air bekas),
Pembuangan sampah,
Fasilitas dapur,
Ruang berkumpul keluarga, Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang).

Di samping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan adalah kandang ternak. Oleh karena ternak adalah merupakan bagian hidup para petani, maka kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah. Hal ini tidak sehat karena ternak kadang-kadang merupakan sumber penyakit pula. Maka sebaiknya, demi kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri.
Sumber : www.smallcrab.com

Wednesday, August 24, 2011

Hemat Energi Melalui Green Building




  Green school - Bali - Indonesia

   Desain sebuah gedung maupun rumah harus mengacu kepada konsep ramah lingkungan. Satu hal yang patut disadari bahwa pembangunan sebuah gedung menghasilkan karbondioksida terbesar, yang dampaknya terlihat langsung pada kasus global warming serta climate exchange. Pemakaian energi pada sebuah proyek pembangunan pun dinilai terlampau besar, sementara ketersediaan bahan bakar minyak maupun listrik sedang dalam kondisi penghematan. Oleh karena itu menjadi sebuah keharusan untuk mendesain sebuah bangunan berkonsep ramah lingkungan. Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Green building juga diharapkan mampu berkontribusi secara langsung dalam menahan laju pemanasan global. Tidak hanya sampai disitu, penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan menjadi poin utama yang terus dibahas dalam sebuah konsep green building, sehingga masalah ketersediaan lingkungan hijau mampu terselesaikan dengan baik.
   Selain itu sebuah bangunan yang dibangun dengan konsep green building ternyata lebih memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini semakin membuktikan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup, oleh karena itulah para praktisi dituntut untuk aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya sebuah bangunan berkonsep green building. Serta terus berinovasi dalam menghemat penggunaan daya dan energi pada sebuah hunian.

   Peran Aktif Desainer
   Dalam mendirikan sebuah bangunan banyak hal yang mesti diperhatikan. Disinilah peran para arsitek dan desainer diperlukan dalam membangun sebuah bangunan berkonsep green building. Aspek-aspek semacam bahan material, ketersediaan ruangan hijau, hingga instalasi air dan listrik yang optimal namun tetap efisien perlu dibedah secara mendalam kala membangun sebuah produk. Tak hanya sampai disitu proses pembangunan pun perlu ditelaah lebih dalam, semisal pembuangan limbah-limbah bahan bangunan, maupun konsumsi daya listrik dan air. Sehingga kelak ketika bangunan itu berdiri tiada satupun dari
bagian alam yang dirugikan.
   Dalam sebuah produk rumah tinggal banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghemat penggunaan energi. Semisal dengan memasang banyak kaca dan jendela untuk meminimalisir daya pakai listrik di siang hari dan mengoptimalkan fungsi cahaya matahari ke dalam ruang sebagai pencahayaan. Kemudian menggunakan instalasi keran dengan sensor otomatis, sehingga air hanya dipakai saat dibutuhkan saja.
Hal-hal simpel semacam inilah yang akhirnya mampu merealisasikan konsep green building pada sebuah rumah tinggal maupun gedung perkantoran. Tak hanya soal material dan gadget yang digunakan, desain sebuah bangunan pun tetap harus diperhatikan. Semisal ruangan dengan sedikit sekat untuk menghemat penggunaan lampu, atau menggunakan panel surya sebagai energi pengganti listrik. Walaupun dinilai mahal namun untuk kedepannya hal ini justru akan lebih hemat dan efisien.
   Sirkulasi udara menjadi bagian yang kalah pentingnya dalam konsep green building, ketersediaan ruang terbuka hijau dinilai sebagai sesuatu yang penting, mengingat isu global warming yang kian terdengar. Dengan hadirnya ruang terbuka hijau pada sebuah hunian, sirkulasi udara di dalam tempat tinggal pun dinilai lebih baik, terlebih jika ketersediann ventilasi udara yang searah sehingga memperlancar sirkulasi pasokan udara dan menghemat penggunaan ac.

   Green Interior
   Interior yang green adalah ruang interior yang tidak membutuhkan banyak energi, air dan tidak menghasilkan terlalu banyak limbah untuk menjadi ruang tinggal yang nyaman secara keseluruhan bagi hidup manusia dalam segala aktifitasnya setiap waktu.

   Pencahayaan
  1. Banyak jendela, pastikan bangunan tidak menghadap ke sumbu barat / timur. Manfaatkan sebanyak mungkin cahaya alami, karena kita berada di negara tropis sehingga sinar matahari lebih banyak memberikan berkas sinar inframerah yang menguntungkan dibandingkan ultra-violet.
  2. Gunakan sensor cahaya di tempat-tempat yang terjangkau sinar matahari, sehingga lampu akan otomatis mati pada saat kebutuhan pencahayaan di ruang-ruang tersebut telah terpenuhi oleh sinar matahari.
  3. Gunakan AC yang sesuai untuk iklim tropis
  4. Pastikan setiap ruangan memiliki view keluar semaksimal mungkin.
  5. Pastikan ada tanaman yang sesuai di depan bukaan-bukaan ruang, untuk menyaring panas dari sinar matahari, sehingga kebutuhan energi untuk mendinginkan ruangan pun bisa diminimalkan.
  6. Gunakan task lighting, dan pilih lampu yang hemat energi\
   Air bersih
   Yang tidak kalah pentingnya dalam green interior adalah penghematan air bersih. Dalam kehidupan sehari-hari, air bersih paling banyak tersedot dari kamar mandi dan dapur, Padahal tidak ada bangunan yang tidak memiliki kamar mandi/toilet dan dapur. Jadi mestinya langkah penghematan air bersih melalui penggarapan disain dan pemilihan material serta fixture yang matang akan membawa perbedaan yang sangat besar bagi keuntungan umat manusia.

www.tabloidhunianku.com



Tuesday, August 23, 2011

Prinsip “Green Building” alias Bangunan Hijau

Istilah Green building merupakan upaya untuk menghasilkan bangunan dengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur hidup bangunan sejak perencanaan, pembangunan, operasional, pemeliharaan, renovasi bahkan hingga pembongkaran.
            Bangunan hijau (green building) didesain untuk mereduksi dampak lingkungan terbangun pada kesehatan manusia dan alam, melalui : efisiensi dalam penggunaan energi, air dan sumber daya lain ; perlindungan kesehatan penghuni dan meningkatkan produktifitas pekerja ; mereduksi limbah / buangan padat, cair dan gas, mengurangi polusi / pencemaran padat, cair dan gas serta mereduksi kerusakan lingkungan.


Sebagai contoh :

- Green building memanfaatkan material dengan prinsip “daur pakai” (reuse), “daur ulang” (recycle) dan terbuat dari bahan yang dapat diperbaharui (renewable resources)
- Menciptakan lingkungan dalam bangunan dengan polutan minimal (mereduksi material yang menghasilkan emisi) dan
- Landscape yang mereduksi penggunaan air (menggunakan tumbuhan setempat)
 Manfaat yang diperoleh :
A. Manfaat Lingkungan
* meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem
* memperbaiki kualitas udara
* memperbaiki kualitas air
* mereduksi limbah
* konservasi sumber daya alam
B. Manfaat Ekonomi
* Mereduksi biaya operasional
* Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
* Meningkatkan produktivitas penghuni
* Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
C. Manfaat Sosial
* Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
* Meningkatkan kualitas estetika
* Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal
* Meningkatkan kualitas hidup keseluruhan



Sumber :
http://www.epa.gov/greenbuilding

Wednesday, August 3, 2011

Design Project Rumah Tinggal (1)

Design rumah tinggal type Hoek (Pojok) dengan luas lahan 13 x 18 m2, dengan asumsi pengurangan 5 meter masing - masing sisi untuk halaman. Design rumah tinggal ini mengusung tema minimalis-tropis, dengan menambah unsur green di dalamnya.


  View 1


View 2


View 3


View 4


Rendering Studi Pusat Wisata Kuliner Kota Batu

 Interior Coffe Shop


 Eksterior 1

 Eksterior 2

 Eksterior 3

Eksterior 4

Contact us

Team :
Mikhail .A +628175408053
Rahadian .AP +6282264653606
Surya .A +6285780509090
Adi .W +628970343730
Wike Virli +6285649139681
email : xpload.design@gmail.com